“Penguatan Riset bidang Rekayasa dan Teknologi untuk Solusi Berkelanjutan dalam Dunia Industri”
Kampus TANRI ABENG UNIVERSITY, Jakarta, 27 November 2019
Riset dan inovasi bidang Rekayasa dan Teknologi idealnya menjadi garda terdepan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang timbul di masyarakat, utamanya di dunia industri. Namun seringkali riset – riset ini hanya menjadi tumpukan dokumen laporan riset semata. Jikalau berhasil dibangun prototype maka untuk produksi massal masih seringkali mengalami kendala.
School of Engineering and Technology, Tanri Abeng University bekerja sama dengan STMIK Nusa Mandiri, menyelenggarakan Seminar Nasional bidang Rekayasa dan Teknologi dengan mengambil tema: “ Penguatan Riset bidang Rekayasa dan Teknologi untuk Solusi Berkelanjutan dalam Dunia Industri”. Dalam Seminar ini dibahas bagaimana memperkuat riset bidang rekayasa dan teknologi baik dari sisi regulasi pemerintah maupun pelaku riset. Acara ini dibuka secara langsung oleh Rektor Tanri Abeng University, bapak Dr. Tanri Abeng., MBA. Hadir sebagai pembicara utama, Prof Ir. Ocky Karna Radjasa., MSc., PhD (Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristek), Prof Dr.Eng. Wisnu Jatmiko (Guru Besar Fasilkom Universitas Indonesia), dan Ir. Dedi J selaku Kepala Bidang ULTIMA dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dalam pemaparannya , Prof Ir. Ocky Karna Radjasa menyampaikan adanya terobosan besar dari sisi regulasi yang dilakukan pemerintah, agar anggaran riset besar tidak sekedar hanya menjadi dokumen laporan riset. Terobosan pemerintah ini diawali dengan merumuskan dua piranti regulasi dalam bentuk Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) dan Priorites Riset Nasional (PRN). Berdasarkan dua kebijakan ini diturunkan Flagship Research dalam bentuk Konsorsium Riset antara pihak Lembaga Litbang dan Dunia Industri. Dalam Flagship Research tersebut, pemerintah mencanangkan 9 fokus, 30 tema, 47 topik dan 49 produk target riset yang ingin dicapai selama periode 2020 – 2024. Inovasi kerangka tersebut diharapkan mampu tidak hanya meningkatkan kuantitas riset di Indonesia, namun juga meningkatkan keberdayagunaan hasil riset hingga menjadi produk komersialisasi.
Sejalan dengan penuturan Prof. Ir. Ocky Karna Radjasa bahwa akan terus ditingkatkannya komitmen pemerintah dalam mendukung berkembangnya riset di Indonesia, Prof Dr. Eng Wisnu Jatmiko menyatakan bahwa trend dukungan pemerintah dalam dunia riset di Indonesia semakin baik dari tahun ke tahun. Telah lebih dari 20 tahun berkarir sebagai dosen yang produktif meneliti, Prof Dr. Eng Wisnu Jatmiko, merasakan dinamika mengembangkan riset di bidang rekayasa dan teknologi ini di perguruan tinggi. Menurut beliau trend nya semakin baik. Dari sejak beliau hanya menggunakan media simulasi karena keterbatasan dana riset, sampai pada akhirnya mampu menghasilkan beberapa prototype yang sudah siap menjadi produk komersialisasi. Prof. Dr.Eng Wisnu Jatmiko menuturkan, AI (Artificial Intelligent) menjadi topik riset yang akan terus tumbuh dan berkembang utamanya dalam menyelesaikan tantangan di banyak aspek. Kolaborasi menjadi kata kunci yang ingin beliau tekankan, agar sebuah riset mampu berdaya guna. Beliau mencotohkan salah satunya perkembangan riset bidang AI yang ditujukan khusus untuk dunia medis. Dengan inovasi bidang komputasi dan elektro, telah banyak dilakukan inovasi di bidang telemedicine yang dapat membantu keterbatasan keberadaan tenaga dokter spesialis di daerah kota-kota kecil. Namun demikian, riset ini tidak akan menjadi produk komersialisasi jika tidak memenuhi standar dunia medis. Oleh karenanya kolaborasi dengan pihak ahli pada bidang medis menjadi sebuah keharusan.
Sementara itu dunia industri saat ini terus bergerak meningkatkan efisiensi proses bisnis dalam organisasinya dengan mengikuti perkembangan teknologi di Era Revolusi Industri 4.0. Hal ini disampaikan oleh Bapak Ir. Dedi J yang mewakili pihak Pemprov Jawa Barat. Beliau menuturkan pemerintahan Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk mengoptimalkan pemanfaatan perkembangan dunia teknologi untuk meningkatakan efisiensi pengelolaan industri untuk mempertahankan bahkan meningkatkan peran provinsi Jawa Barat sebagai salah satu dari penyumbang PDB terbesar Negara. Program Industri Juara dan program Logistik Juara adalah contoh bentuk kesiapan menghadapi revolusi Industri 4.0 yang dicanangkan pemprov Jawa Barat.
Kegiatan ini berjalan baik, menggugah antusiasme yang tinggi, dan memberikan banyak pengetahuan bagi para peserta seminar.