Setelah melaksanakan Orientasi Mahasiswa tanggal 7-8 September 2018 lalu, mahasiswa batch 7 TAU harus mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) yang diadakan tanggal 12-13 September 2018. LDKS diadakan agar mahasiswa baru paham mengenai konsep organisasi. Karena di masa akan datang, mereka yang akan menjadi generasi pengurus organisasi di universitas. Selain itu, LDKS diberikan untuk memperkuat sisi kepemimpinan mereka.
Di hari pertama, Irfan Fadillah, mahasiswa TAU, memberikan materi tentang keorganisasisan. Dilanjutkan oleh Bapak Hario yang menjelaskan teknik persidangan pleno. Pemateri ketiga tentang kenotariatan dibawakan oleh Nurul Fahira, dari batch 4. Materi terakhir yang sangat inspiratif dibawakan oleh Irwanda, mahasiswa jurusan Admnistrasi Bisnis batch 4 yang berbagi tentang gaya berbicara retorika. Saat ini Irwanda memiliki perusahaan batu bara sekaligus sedang menjadi salah satu calon legislatif di Lampung.
Acara hari kedua merupakan simulasi sidang dengan materi debat studi kasus hukuman mati bagi para koruptor. Peserta dibagi menjadi tim yang memberikan pendapat pro dan kontra tentang konsep hukuman mati. Menurut Hapsari, presiden BEM TAU, “Hukuman mati tidak memberikan efek jera. Malah membuat nama Indonesia kurang bagus di mata dunia internasional.”
Pembekalan materi selama dua hari LDKS diharapkan mampu memberikan ilmu yang bermanfaat serta pembentukan karakter bagi para mahasiswa baru TAU.